Halo lifehackers. Apa kabar. Semoga semuanya lancar
aman terkendali. :D
Kali ini mau share sedikit soal pengalaman investasi di
saham. Apa saya orang pinter yang ga pernah rugi? Enggak mungkin lah.
Hahaha..Kalo emang gitu ya gak akan saya share di sini. Wkwkwk. Tapi saya juga
pernah mendapat untung yang lumayan dari saham juga. (jangan mikir buanyak pol
karena saya masih kelas teri. Hahahha tapi ya boleh lah buat beli Setarbak)
Mengapa saya bilang “investasi” saham? Karena dengan
riset fundamental yang baik dan juga sedikit keberuntungan, saham benar-benar
bisa dipakai sebagai bentuk investasi jangka panjang yang baik, bukan sekedar “judi”
seperti kata orang.
Banyak style yang dimiliki oleh para investor saham. Ada
yang suka jual beli dalam waktu singkat, ada yang suka tanem saham sambil mata
ditutup sampe 10 tahun atau lebih. Silahkan
anda pilih style anda sendiri. Kalau saya, mending yang kedua.
Inget, uang untuk menanam saham sebaiknya adalah UANG LEBIH, jangan uang tabungan anda dipakai semua. Ada
kalanya pasar saham bisa hancur, jadi jangan sampe anda tiba2 jatuh miskin ga
ada duit sepeser pun. Waktu pasar saham remuk redam di tahun 1930 (Great
Depression) dan juga 2008, banyak orang bunuh diri gara2 dari miliuner jadi
melarater. So, anda tetap harus punya cadangan cash untuk hidup walaupun pasar
saham hancur. Bagi anda yang memiliki modal cukup, silahkan anda investasi
dalam bentuk yang lain ( emas, tanah, rumah, dsb) sebagai portfolio investasi
anda. Percaya atau tidak, Raja Salomo –orang
paling bijak di dunia, kalau gak tahu ya kebacut- juga menganjurkan untuk memiliki portfolio investasi.
“Tanamlah modalmu di berbagai niaga; carilah
usaha sebanyak-banyaknya. Sebab orang perlu waspada, sebelum musibah menimpa.”
(keren gak tuh)
Untuk investasi saham sendiri, saya anjurkan sekitar 10-30%
dari uang simpanan anda, tapi kalau mau agresif silahkan masuk 50% atau lebih,
resiko tanggung sendiri.
Menurut pengalaman saya, investasi saham itu gampang2
susah. (jujur selama ini ikut temen yang riset fundamentalnya bagus.
Hahaha….tapi ya belajar dikit2 lah dari dia). Tapi ada beberapa tips yang sudah
saya buktikan sendiri. (khusus untuk IHSG. Untuk pasar saham lain, belum ada
pengalaman. )
1.
Coba
main saham sendiri. Daripada
ikut Reksadana, ikut saja etrading seperti IPOT. Modal untuk masuk tidak
terlalu gede, jadi bisa untuk coba2. Memang agak repot, tapi mending mainin
duit sendiri daripada kasih duit ke orang yang ngakunya “expert” padahal ya
sebenernya gak tahu apa2 juga. Mereka gak tahu kapan krisis ekonomi berikutnya
akan menghantam, jadi kenapa kasih duit anda ke mereka yang cuma ambil komisi
waktu anda jual atau beli?
2.
Kerjakan
PR anda dan pilih beberapa saham yang fundamental (dasar) nya bagus untuk
membentuk portfolio anda. Kenapa beberapa ? (tanya kenapa) Soalnya ada
kalanya 1 perusahaan bisa mengalami kerugian yang signifikan sehingga nilainya
drop. Dengan memilih saham pada sektor yang berbeda (perbankan, perkebunan,
telekomunikasi, dll) maka anda bisa mengkompensasi kerugian pada 1 saham dengan
saham lain nya. Contoh, kalau pasar perkebunan kelapa sawit sedang sepi,
mungkin pasar perbankan atau pertambangan sedang hot2 nya. Jadi nilai total
portfolio anda gak sampe minus.
3.
Jangan
pilih saham sembarangan. Banyak saham “sampah” di IHSG. Saham
yang ga jelas pemiliknya, hutang numpuk gak dibayar or accounting nya sulapan (coba
lihat saham yang namanya sama dengan
planet kita.) Lihat lah pendapatan dan keuntungan perusahaan selama (kalau
bisa) 10 tahun terakhir. Kalau keuntungan konsisten atau bahkan meningkat,
apalagi di kala krisis ekonomi, saham boleh dipertimbangkan untuk jadi salah
satu anggota portfolio anda. Ada beberapa factor lagi yang harus diperhitungkan
seperti ROI (Return on Investment), ROE (Return on Equity), P/E (Price Earning
Ratio), dan masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca buku
Benjamin Graham “Intelligent Investor” atau buku2 dari Warren Buffett kalau
anda ingin lebih agresif. Memang perlu banyak riset, tapi hasilnya akan lebih
memuaskan buat anda.
4.
Jangan
pilih saham “blue chip” Apa itu saham blue chip? Ini adalah
saham2 yang nilainya sudah tinggi dan jadi favorite sejuta umat, seperti
Telkom. Biasanya harga sudah terlalu tinggi dan tidak menunjukkan nilai saham yang
sebenernya. Carilah “saham tidur” dengan fundamental bagus yang masih undervalue oleh pasar. (banyak
orang gak mau beli karena dianggep saham murahan) Tapi ingat jangan asal pilih
saham yang benar2 “tertidur” and gak mau bangun lagi gara2 disuspend. Hitungan
nya cukup rumit. Silahkan anda konsultasi dengan ahli saham yang bisa
menghitung. Hahaha.
5.
Investasi
jangka panjang lebih menguntungkan daripada keluar masuk saham short term.
Ini yang gua sesalkan selama main saham 6 tahun. Masih teringat tahun 2008
waktu saham hancur. Karena takut,aku keluar semua dari pasar saham and ga berani
masuk lagi sampe lama. Waktu itu sempat pegang saham ASGR (Astra Graphia) yang
pada tahun 2008 masih di kisaran 200 rupiah. Sekarang sudah jadi 2000 rupiah
lebih. 1000% dalam 6 tahun!!!!! Coba
ditahan gitu aja, sekarang udah 10x lebih kaya. Wkwkkwkw…nasib oh nasib. Jujur saja aku gak punya mental baja kayak
beberapa teman ku. Ini memang harus melewati tantangan dan cobaan supaya mental
anda kuat dan tidak “mental.” Hahaha.
6.
Saham
yang fundamental nya kuat dan bagus memiliki kemungkinan bounce back yang tinggi walaupun sempat
hancur. Terbukti dari kasus2 sewaktu crisis ekonomi, saham
dengan dasar yang kuat kembali naik, bahkan lebih tinggi lagi nilainya. Bank
Republik Indonesia, Astra, dan Gudang Garam adalah contoh yang nyata. (ini yang
ogut tahu sesuai dengan pengetahuanku yang terbatas…)
7.
Rajin2
ikuti berita. ini “dosa” terbesarku di mana aku gak
begitu rajin ikutin berita. Untuk pemegang saham ini benar2 gak boleh. Jangan
ikutin aku dalam hal ini. Untuk anda yang lebih mulia dari saya, silahkan ikuti
berita baik dalam maupun luar negeri. Ini sangat penting untuk “memprediksi”
pergerakan saham anda. Berita perang Rusia, kenaikan suku bunga oleh BI,
Amerika Serikat menaikkan stimulus, pemilihan presiden baru, Yunani gagal bayar
hutang, semua ada efeknya pada nilai saham anda. Ini akan mempengaruhi
keputusan anda untuk yang di bawah ini.
8.
Tahu
kapan keluar atau masuk lagi. Ini adalah salah satu
instinct paling penting untuk pemegang saham. Aku masih goblok dalam hal ini.
Nah kalau anda rajin lihat berita, ada “instinct” yang akan terbentuk nantinya.
Tentu saja ga 100% tepat, itu adalah pengalaman anda sendiri yang menentukan. Seperti
yang kubilang pada no 1, gak ada yang tahu kapan krisis ekonomi akan menghantam
lagi. Tapi dengan memperhatikan berita, anda akan tahu tanda2 nya dan silahkan
siap2 lepas saham untuk masuk lagi kalau ekonomi sudah stabil.
9.
Jangan
serakah. Ini yang paling susah di control untuk pemegang saham.
Kita tentu saja suka lihat uang kita naik terus dan hijau indah seindah danau
di pegunungan. Tapi ada kalanya kita harus berani keluar di saat rugi, terutama
untuk perusahaan yang mengalami kehancuran. Sempat pasang saham di BLTA di 2008. Ternyata
perusahaan mengalami banyak masalah internal dan external. Saham yang dulunya senilai 2600, sekarang tinggal
196 rupiah, bahkan sudah di suspend oleh BEI. Kalau anda masih berharap2 akan balik modal,
ya sekarang tinggal gigit jari karena sudah di suspend. Sudah jatuh ketimpa
truck pula.
Itulah sekelumit tips dari saya untuk
investasi di saham. Ini adalah artikel IMHO alias In My Humble Opinion. Kalau
anda ada tips yang lebih yahud lagi, silahkan tinggalkan comment di blog ini. Salam
enjoyyyyy.
Thank you :)
ReplyDelete